Dari Serikat Buruh ke Partai Buruh
- Detail
- 22 Apr 2016
- Aji Guntur
Partai buruh masih akan memperjuangkan reforma-reforma, tetapi ini dilakukannya sebagai persiapan menuju revolusi sosialis.
Partai buruh masih akan memperjuangkan reforma-reforma, tetapi ini dilakukannya sebagai persiapan menuju revolusi sosialis.
Bentrokan antara supir taksi (dan angkutan umum tradisional lainnya) dengan para pengemudi Gojek yang dimotivasi oleh penolakan terhadap aplikasi transportasi online macam Uber di Jakarta baru-baru ini juga telah terjadi di banyak kota di seluruh dunia. Baru-baru ini di Kanada juga terjadi bentrokan antara supir taksi dengan supir Uber. Di bawah ini kami terbitkan artikel oleh kamerad Laura Perez yang mengupas apa yang menjadi akar dari permasalahan ini.
Tugas kita adalah bekerja tanpa henti untuk menunjukkan pada kelas buruh dan kaum pemuda sebab-musabab sebenarnya dari kengerian-kengerian ini dan menjelaskan bagaimana caranya permasalahan ini bisa dihapuskan sampai tuntas selamanya. Permasalahan besar menuntut solusi besar. Hanya revolusi sosialis yang bisa memecahkan permasalahan yang dihadapi manusia. Itulah satu-satunya cita-cita yang pantas kita perjuangkan hari ini.
Globalisasi yang tengah berlangsung di bawah kapitalisme telah menyatukan nasib seluruh rakyat pekerja dunia.
Solusi yang dibutuhkan untuk masalah-masalah sosial, politik, ekonomi, dan pembebasan nasional yang dihadapi oleh rakyat pekerja Papua adalah solusi yang bersifat revolusioner.
Dengan semakin dekatnya tenggat waktu pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), akan menjadi sangat relevan untuk mempelajari sejarah Uni Eropa serta krisis ekonomi dan politik yang melandanya hari ini.
Sudah saatnya kelas buruh membangun sebuah partai buruh massa. Bangsa ini membutuhkan kepemimpinan revolusioner dari kelas buruh, dan adalah tanggung jawab – dan bahkan kehormatan – bagi kelas ini untuk mengemban tugas ini.
Dalam skenario kapitalisme apapun, rakyat pekerja tidak akan pernah menjadi pemenang.
“Kapan para terpidana mati kasus narkoba itu akan dieksekusi?” tanya Badrun kepada orang-orang—termasuk kepada saya. Badrun, seorang sarjana hukum lulusan Unair, sepertinya ingin memancing diskusi tentang hukuman mati.
Hari ini, melihat drama politik Polri-KPK, saya seperti sedang menonton pementasan drama-drama tragedi karya Shakespeare. Drama politik yang sedang dimainkan oleh para aktor bayaran berpengalaman ini sangat menegangkan, bahkan, lebih jauh, mirip sekali dengan pertunjukan tarian striptis, di mana para penari akan melepas lapisan persembunyiannya satu per satu.