facebooklogocolour

fixedKetika artikel ini ditulis, lebih dari 200 ribu orang telah meninggal akibat virus korona. Ratusan juta rakyat telah diPHK atau kehilangan mata pencaharian mereka akibat lockdown. Pemerintah kewalahan mengatasi pandemi yang terus menyebar ini. Pasar bebas kapitalis yang dielu-elukan oleh para ekonom terbukti tidak mampu mengatasi menyebarnya wabah ini dan menyediakan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan.

Bursa-bursa saham anjlok dengan kecepatan tanpa preseden. Para bankir dan kapitalis tidak punya solusi untuk mencegah krisis ekonomi, kecuali dengan membuka ekonomi kembali. Ini berarti mengekspos rakyat pekerja ke virus korona dan mengorbankan nyawa mereka demi profit.

Kapitalisme jelas telah gagal. Yang kita butuhkan adalah sosialisme, sebuah sistem yang berdasarkan pemenuhan kebutuhan rakyat dan bukan pemenuhan profit. Berikut adalah 4 cara bagaimana sosialisme dapat mengatasi pandemi jauh lebih baik dibandingkan kapitalisme:

  1. Keterbukaan informasi dan demokrasi rakyat pekerja

Pada saat virus ini menyebar, pemerintah mencoba menyembunyikan kasus pandemi ini. Sementara informasi yang terbatas membuat media-media menciptakan kepanikan. Di Tiongkok, Dokter Li Wenliang, seorang yang memberitakan pertama kali kasus Covid-19 ini mengalami penindasan brutal dan dituduh menyebarkan hoaks. Begitu pula di Indonesia, Ravio Patra, seorang aktivis yang mengkritik langkah-langkah pemerintah mengatasi pandemi ditangkap dengan tuduhan yang mengada-ngada. Walaupun benar bahwa dalam situasi pandemi, tindakan cepat dan terkadang membatasi harus diambil, ini tidak berarti bahwa harus dilakukan dengan cara yang tidak demokratis dan teror.

Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa penguasa ingin mempertahankan kekuasaannya di tengah ketidakpuasan yang meluas di masyarakat. Mereka menganggap rakyat tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Ini jauh dari fakta yang ada.

Di Italia, kelas pekerja melakukan pemogokan mendesak pemerintah untuk memperingatkan pabrik-pabrik yang masih buka selama lockdown karena berpotensi mengancam kesehatan dan keselamatan pekerja. Di beberapa negara lainnya kelas pekerja mulai mengambil aksi langsung, tidak hanya mogok tapi juga mulai mengambil inisiatif menerapkan protokol keamanan kerja di pabrik-pabrik, ketika para majikan tidak mempunyai keinginan untuk menerapkannya.

Di lain tempat, kita menyaksikan solidaritas manusia menggantikan individualisme dengan membagi-bagikan bahan-bahan kebutuhan pokok ketika penguasa mengabaikan nasib mereka. Ini menunjukkan sekilas dan sangat kecil tentang apa yang dapat dicapai dalam skala yang lebih besar jika respons terhadap pandemi diorganisasikan secara demokratis dari bawah, atas dasar solidaritas pekerja, dan bukan ditentukan oleh kepentingan profit kapitalis.

Langkah awal sosialis adalah mendistribusikan informasi yang berbasis ilmiah secara luas, melalui semua saluran media dan ini dapat diakses secara gratis. Keputusan tentang langkah-langkah yang diperlukan dan pengelolaannya harus diambil oleh struktur demokratis rakyat pekerja, dari perwakilan gerakan buruh dan masyarakat luas, dipandu oleh pendapat para ahli medis. Setiap media yang menyebarkan informasi yang salah, fitnah rasis dan teori konspirasi harus segera diambil alih oleh publik dan pekerja media.

  1. Mendorong Kemajuan Ilmiah

Pandemi ini membuat banyak perusahaan farmasi berlomba-lomba untuk menemukan vaksin. Tapi ini sangat terlambat. Mengembangkan sebuah vaksin dibutuhkan waktu bertahun-tahun uji coba dan pengetesan dengan biaya yang tidak sedikit. Bila sebelumnya penelitian mengenai vaksin dari keluarga virus korona seperti SARS dikembangkan dan berhasil, maka pekerjaan pengembangan vaksin Covid-19 akan lebih mudah, dan tidak harus memulai dari nol.

Namun kapitalis tidak mau berinvestasi pada pengembangan ini karena tidak ada pasar dan terlalu membuang biaya. Kurangnya minat pasar untuk mengembangkan vaksin ini berdampak negatif pada manajemen penanganan pandemi dalam jangka panjang. Hasilnya telah kita saksikan hari ini.

Para pembela kapitalisme mengajarkan keunggulan sistem pasar bebas dibandingkan perencanaan ekonomi. Tetapi pengembangan ilmiah di bidang kesehatan sepenuhnya terhalang oleh kekuatan pasar. Kapitalisme harus menebus semua kelalaian ini dengan nyawa manusia dan tidak sedikit pemborosan sumber daya yang diakibatkannya.

Cepat atau lambat vaksin ini akan ditemukan. Penemu pertama vaksin ini akan menetapkan paten, artinya mereka mempunyai hak eksklusif untuk menjualnya. Mustahil bagi mereka untuk tidak menaikkan harga vaksin ini. Lagi-lagi laba beroperasi sebelum nyawa manusia.

Sosialisme adalah sistem yang efisien dan efektif karena menghilangkan hak eksklusif pengembangan ilmiah. Setiap peneliti saling bekerja sama. Ilmu pengetahuan atau setiap penemuan menjadi milik semua orang dan bisa diakses siapapun, bukan menjadi milik di antara berbagai perusahaan kapitalis yang bersaing. Dengan sosialisme, perkembangan sains akan melompat. Dan di masa depan bila ada lagi pandemi baru, sains akan bisa mengalahkannya dengan cepat dan mengurangi jumlah korban secara masif.

  1. Menyelamatkan bumi dari kehancuran

Di tengah pandemi ini banyak kegiatan industri dan lalu lintas berkurang. Kondisi ini memberi dampak langsung pada lingkungan. Beberapa berita melaporkan bahwa ada penurunan polusi. Langit menjadi biru dan cerah kembali. Keseimbangan ekosistem perlahan-lahan pulih.

Beberapa peneliti memperhitungkan bahwa pengurangan polusi ini telah menyelamatkan nyawa 4 ribu anak di bawah 5 tahun, dan 73 ribu orang dewasa di atas 70 tahun di China. Secara signifikan ini melebihi jumlah kematian global virus korona. Itu artinya, pengurangan aktivitas ini membuat rata-rata harapan hidup manusia meningkat.

Lingkungan hidup tengah dihancurkan oleh kegiatan ekonomi kapitalis. Anda tidak dapat memiliki kontrol pada lingkungan hidup yang berkelanjutan, jika setiap keputusan tentang apa yang diproduksi, apa yang dibangun, sumber daya apa dan bahan kimia apa yang digunakan, ditentukan oleh kebutuhan perusahaan kapitalis untuk meraup profit. Bumi akan menjadi gurun gersang kecuali kalau sistem ini diakhiri dan digantikan perencanaan sadar oleh semua orang yang bekerja.

Cerita fiksi ilmiah banyak menceritakan bahwa manusia di masa depan akan pindah ke planet lain. Namun ini hanyalah refleksi akan ancaman kehancuran lingkungan, dan manusia belum melihat solusi lain dari masalah tersebut. Masalahnya, kehancuran bumi bukanlah disebabkan oleh sifat manusia yang “serakah dan merusak,” tapi oleh sistem kapitalisme. Sistem ini sudah menjadi ancaman bagi keberlangsungan lingkungan dan kehidupan manusia. Satu-satunya cara untuk mendapatkan kontrol sejati atas kerusakan lingkungan adalah melalui ekonomi terencana dimana kelas pekerja secara kolektif memutuskan bagaimana membangun dan memproduksi untuk memenuhi kebutuhan manusia dan menjaga lingkungan.

  1. Akses kesehatan untuk semua orang

Banyak rumah-rumah sakit swasta saling bersaing memiliki fasilitas yang baik. Berbagai layanan asuransi kesehatan banyak tersedia, menawarkan program ini dan itu. Tapi ketika pandemi terjadi, tidak semua fasilitas bisa diakses oleh rakyat pekerja. Kita tidak kekurangan rumah sakit-rumah sakit mewah, tapi hanya sedikit orang yang bisa mengaksesnya.

Di Indonesia, hanya ada 1 tempat tidur rumah sakit bagi 1000 pasien. Ini sangat kecil untuk dapat memenuhi kebutuhan selama pandemi. Ini karena sejak semula akses kesehatan ditempatkan di bawah pasar. Maka dari itu, perawatan kesehatan dalam kapitalisme akan selalu sangat tidak memadai dalam menangani pandemi.

Di bawah sosialisme, seluruh industri perawatan kesehatan akan dijalankan secara demokratis oleh dokter, perawat, pekerja, dan pasien. Ini akan sangat berbeda dari sistem saat ini di mana kelas kapitalis membuat keputusan besar di rumah sakit dan semua industri medis. Pelayanan kesehatan seharusnya menjadi hak asasi manusia, dan bukan sarana untuk menghasilkan uang. Ini akan memungkinkan tes massal dan perawatan berkualitas bagi pasien Covid-19, tanpa takut kehancuran ekonomi. Jika rawat inap atau karantina diperlukan, seorang pasien dan keluarga akan dapat fokus pada apa yang terbaik untuk kesehatan mereka tanpa khawatir tagihan rumah sakit.

Tidak menutup kemungkinan juga akan ada epidemi atau pandemi dalam sosialisme. Namun, masyarakat sosialis, di mana semua produksi diatur dalam ekonomi terencana di bawah kendali pekerja akan jauh lebih baik untuk mengalokasikan semua sumber daya dan menempatkan energi kreatif dan ilmiah untuk tugas meminimalisir dampak dari pandemi tersebut.

Pilihan umat manusia

Pandemi membuat semua orang memikirkan mengenai sistem kemasyarakatan macam apa yang bisa melindungi manusia dari bencana. Melihat bagaimana semua pemerintah ceroboh dan lalai dalam menangani pandemi ini, dan kapitalis hanya memprioritaskan profit, kredibilitas kapitalisme tengah dipertanyakan oleh semakin banyak rakyat.

Dengan 4 alasan di atas, kita telah memaparkan bagaimana sosialisme dapat menawarkan solusi yang lebih baik untuk menangani pandemi Covid-19. Tidak hanya itu, sosialisme menawarkan jalan keluar dari kebuntuan kapitalisme secara umum. Kekayaan dunia saat ini telah memungkinkan untuk mengakhiri tidak hanya pandemi, tetapi juga kemiskinan dan kesengsaraan. Bila kita melihat dunia, ada segelintir orang kaya yang menikmati atas buah ekonomi. 1 persen orang terkaya di dunia menguasai separuh kekayaan dunia. Di Indonesia 4 orang terkaya setara dengan kekayaan 100 juta penduduk termiskin. Bila kekayaan ini diekspropriasi dan dijalankan seturut perencanaan ekonomi yang demokratis, maka kita tidak hanya bisa mengakhiri pandemi tapi juga bisa memberi makan semua orang di dunia. Sosialisme adalah satu-satunya pilihan bagi seluruh umat manusia, bila kita ingin menyelamatkan bumi serta isinya dari virus kapitalisme.