facebooklogocolour

Syriza victoryApa yang bisa dilakukan kepemimpinan SYRIZA untuk mewujudkan pemerintahan Kiri yang tidak bersandar pada partai sayap kanan? Bacalah pernyataan Tendensi Revolusioner SYRIZA mengenai apa yang seharusnya dilakukan kepemimpinan SYRIZA untuk mewujudkan pemerintahan Kiri yang independen. 

Dalam konteks sekarang -- yang diperkirakan dan dapat diduga – di tengah iklim kebingungan politik, kekecewaan, dan ekspektasi yang rendah, mayoritas basis elektoral partai kita cenderung menerima koalisi dengan ANEL atau Yunani Independen sebagai sesuatu yang “masuk akal” karena dengan penolakan para pimpinan Partai Komunis Yunani (KKE) untuk bekerja sama dengan SYRIZA maka “tak ada jalan lain” untuk membentuk suatu pemerintahan Kiri yang independen dan stabil. Namun benarkah demikian? Kami pikir tidak.

Pertama-tama, jelas bagi semua orang bahwasanya kepemimpinan KKE adalah pihak yang paling bertanggungjawab atas kenyataan bahwa suatu pemerintahan Kiri yang berdikari tidak bisa diwujudkan. Saat massa pekerja bergerak secara masif ke arah kiri di front elektoral, dalam jumlah mayoritas—bahkan mayoritas absolut di pusat-pusat perkotaan—ke partai-partai yang datang dari tradisi Kiri dan komunis, kepemimpinan KKE malah menolak memanfaatkan mandat ini untuk mewujudkan suatu pemerintahan yang bisa memerintah demi kepentingan kelas buruh. Dengan demikian mereka telah berlaku seperti Pontius Pilatus modern, yang gagal memajukan tuntutan-tuntutan programatik mendasar yang akan berguna untuk menyodorkan keunggulan gagasan-gagasan komunis kepada massa rakyat. Dengan pendekatan sektarian ini, mereka bukan hanya tidak “memblejeti” kepemimpinan SYRIZA namun malah memberikan mereka dalih politik untuk bermanuver ke “sekutu-sekutu” di kubu politik borjuis.

Akan tetapi, pendirian KKE yang tidak bisa diterima dari perspektif kelas ini jelas tidak bisa jadi pembenaran bagi kepemimpinan SYRIZA untuk bekerja sama dengan partai nasionalis borjuis yang memaksa SYRIZA untuk menerima “garis-garis merah” dari Yunani Independen yang akan mencegah penerapan kebijakan-kebijakan Kiri yang fundamental dan Kiri oleh pemerintah. Sebaliknya kepemimpinan SYRIZA seharusnya bisa mengadopsi suatu garis yang akan menghasilkan pembentukan suatu pemerintah Kiri independen. Ini perlu dan bisa meliputi hal-hal berikut:

Pertama, kepemimpinan KKE tidak menolak untuk memberikan voting atau suara mereka di parlemen untuk mendukung langkah-langkah pro-buruh dan langkah-langkah anti-pengetatan. Pada kenyataannya KKE akan terpaksa secara publik untuk menerima hal ini. Dengan demikian, kepemimpinan SYRIZA bisa menyerukan pada KKE—bukan dalam isu-isu abstrak melainkan isu-isu spesifik dan dalam kerangka waktu yang disetujui kedua belah pihak—untuk memberikan dukungan bagi pemerintahan SYRIZA, misalkan dalam semua kebijakan pro buruh yang terkandung di dalam program Thessaloniki, bersama dengan kebijakan-kebijakan fundamental lainnya yang diajukan KKE.

Kedua, jelas, permintaan SYRIZA untuk mendapatkan dukungan parlementer dari partai-partai lainnya juga bisa disampaikan pada Yunani Independen, tanpa harus membentuk suatu koalisi pemerintahan dengan mereka. Ini akan menjadi ujian riil pertama terhadap pendirian “anti-memorandum” yang semu, demagogis, dan inkonsisten dari Yunani Independen.

Ketiga, bahkan bilamana kepemimpinan KKE menolak SYRIZA yang menawarkan kesepakatan programatik temporer yang sangat spesifik ini dan menolak memberikan suara dukungan, SYRIZA dapat segera menggelar pemilu baru secepatnya. Dengan pembelaan yang konsisten dan telaten terhadap perlunya suatu pemerintah Kiri yang independen, dan mendasarkan diri pada momentum kerakyatan yang menguntungkan SYRIZA, khususnya di pusat-pusat perkotaan utama, para pimpinan SYRIZA dapat meningkatkan suara pemilu mereka dan mampu memerintah dengan mayoritas kursi parlemen.

Pendirian demikian akan menunjukkan dalam praktek bahwa SYRIZA mengambil langkah-langkah yang sejati, jujur, dan masuk akal dalam usahanya untuk membentuk sebuah koalisi dengan KKE, dan bukannya dengan gerak-isyarat yang hampa. Tetapi, apa yang malah dilakukan kepemimpinan SYRIZA? Dalam pidatonya saat malam pemilu, kawan Perdana Menteri kita tidak menyampaikan seruan spesifik terhadap KKE sama sekali. Pendirian publik dari kepemimpinan SYRIZA secara keseluruhan adalah bahwa mereka memberikan kesempatan yang setara untuk bekerja sama dengan semua partai, entah dengan KKE, atau dengan partai borjuis neoliberal/pro pengetatan anggaran, atau dengan partai Yunani Independen yang merupakan partai borjuis sayap kanan, populis, dan anti memorandum. Akan tetapi ini hanyalah sebuah pendirian formal, karena jelas kepemimpinan SYRIZA sudah siap membentuk sebuah koalisi dengan Yunani Independen. Tak diragukan lagi langkah ini sangat difasilitasi baik oleh sektarianisme KKE dan tekanan borjuasi. Pada saat yang bersamaan, kepemimpinan SYRIZA secara munafik telah menyatakan bahwa penyelenggaraan pemilu yang baru adalah “anomali politik”.

Tendensi Komunis SYRIZA dalam pernyataan kemarin (26 Januari 2015) telah secara publik mengekspresikan dan menyatakan ketidaksetujuannya dengan pilihan koalisi dengan Yunani Independen. Ini adalah pilihan yang celaka dan merupakan kesalahan politik. Membangun koalisi dengan partai nasionalis sayap kanan yang terang-terangan menampilkan diri sebagai penjaga tatanan borjuis dari “ekses-ekses Kiri,” saat masih dimungkinkan untuk membentuk pemerintahan Kiri independen adalah suatu kesalahan besar.

Kami sepenuhnya memahami mengapa rakyat pekerja jelata yang mencoblos SYRIZA memandang Yunani Independen sebagai sekutu “anti-memorandum yang dibutuhkan”. Kebingungan dan ilusi dari rakyat pekerja ini akan dengan cepat menguap di atas basis pengalaman mereka atas peristiwa-peristiwa yang akan bergulir.

Akan tetapi, dengan jujur harus kami katakan bahwa kepemimpinan partai kita yang bekerja sama dengan Yunani Independen tidak merepresentasikan hal yang sama. Bagi kepemimpinan SYRIZA, ini adalah dalih untuk menghindari tanggungjawab-tanggungjawab radikal yang akan dikedepankan oleh sebuah pemerintahan Kiri yang independen, dan ini juga adalah cara untuk menenangkan kelas penguasa Yunani, dalam sebuah proses rekonsiliasi dengan kekuatan ekonomi dan politik mereka.

Sayangnya di momen yang kritis ini, ketika kepemimpinan “Left Platform” atau Platform Kiri (sayap kiri SYRIZA) seharusnya mengerahkan perlawanan sekuat tenaga untuk menentang kerja sama dengan Yunani Independen dan seharusnya secara konsisten mempertahankan kebutuhan terhadap suatu pemerintah Kiri independen, Platform Kiri malah menutup mata dan memasuki pemerintahan koalisi ini dengan gerombolan borjuis sayap kanan dan populis dari Yunani Independen.

Tendensi Komunis SYRIZA mengundang semua aktivis sayap Kiri SYRIZA untuk menolak semua dalih mengenai “keniscayaan” aliansi dengan Yunani Independen dan bersama-sama memperjuangkan hal-hal berikut:

1. Berjuang agar SYRIZA tidak mengambil langkah mundur dari komitmen-komitmen sayap Kiri dan pro-buruh yang terdapat dalam program elektoral SYRIZA.

2. Dengan telaten mempertahankan pendirian bahwa aliansi dengan Yunani Independen harus dipatahkan dan sebuah pemerintahan mayoritas kiri dengan suatu program sosialis harus dibentuk, yang akan menghapus hutang dan tidak hanya menyingkirkan Memoranda pengetatan anggaran namun juga menyingkirkan kapitalisme itu sendiri yang melahirkan semua kebijakan-kebijakan demikian.